tag:blogger.com,1999:blog-62968505838058314812023-11-15T08:23:32.353-08:00matematikaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-6296850583805831481.post-80021739429166117202013-01-08T17:49:00.000-08:002013-01-08T17:49:05.981-08:00Teknik Jarimatikamisalkan tangan kanan menunjukkan satuan<br />
<pre><b>Tangan Kanan:</b>
- Telunjuk dibuka = 1
- (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 2
- (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 3
- (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 4
- (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 5
- (Jempol + Telunjuk) dibuka = 6
- (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 7
- (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 8
- (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 9</pre>
<pre>misalkan tangan kiri menunjukkan puluhan</pre>
<pre> <b>Tangan Kiri:</b>
- Telunjuk dibuka = 10
- (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 20
- (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 30
- (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 40
- (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 50
- (Jempol + Telunjuk) dibuka = 60
- (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 70
- (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 80
- (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 90 </pre>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6296850583805831481.post-9763833108992581422012-12-14T05:23:00.001-08:002012-12-14T05:23:32.387-08:00Matematika yang Kreatif dan MenyenangkanMengapa orang tua dan pendidik harus mempunyai cara yang kreatif untuk mengajarkan matematika kepada anak atapun kepada peserta didiknya?<br />
Usia anak - anak adalah masa di mana manusia membutuhkan banyak keceriaan, keriangan, dan bermain. Untuk itu dengan menggunakan <i>metode belajar yang kreatif dan inivatif</i> diharapkan anak akan senang dan antusias untuk belajar matematika.<br />
<br />
<div class="excerpt" style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 16px; line-height: 16px; text-align: justify;">
Berikut beberapa aktifitas yang mungkin dapat dipraktekkan di kelas:</div>
<div class="excerpt" style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 16px; line-height: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="entry-content" style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif; font-size: small; line-height: 16px;">
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="color: lime; font-size: medium;">1. Dramatisasi</span></b></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Ajaklah anak-anak berpura-pura berada di sebuah bola atau kotak, merasakan sisi-sisinya, ujung-ujungnya, dan sudutnya dan menyandiwarakan secara sederhana masalah aritmatika seperti: Tiga katak melompat dalam kolam dsb.</span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><a href="http://uniknih.com/" style="color: #357798; text-decoration: initial;"><span style="color: white;">uniknih.com</span></a></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: blue; font-size: medium;">2. Menggunakan anggota tubuh anak-anak. </span></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Menyarankan agar anak-anak menunjukkan berapa banyak kaki, mulut, dan sebagainya. Ketika diminta untuk menampilkan “tiga tangan,” mereka akan menanggapi dengan protes keras, dan kemudian menunjukkan berapa banyak tangan yang mereka memiliki (“membuktikan”) ini. Kemudian mengajak anak-anak untuk menampilkan nomor dengan jari, dimulai dengan pertanyaaan sederhana, “Berapa usia Kamu?” Kemudian siswa diminta menunjukkan angka yang diminta guru. Selain itu guru menampilkan angka dalam berbagai cara (misalnya, menunjukkan lima dengan tiga pada jari tangan kiri dan dua di jari tangan kanan).</span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="background-color: white;"><span style="color: purple; font-size: medium;">3. Permainan. </span></b></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Melibatkan anak-anak bermain yang memungkinkan mereka untuk melakukan matematika dalam berbagai cara, termasuk pengurutan, menciptakan bentuk simetris dan bangunan, membuat pola, dan sebagainya. Kemudian memperkenalkan permainan jual-beli di toko, menunjukkan anak-anak permainan membeli dan menjual mainan atau benda kecil lainnya, belajar menghitung, aritmatika, dan konsep uang.</span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="color: magenta;">4. Menggunakan mainan. </span></b></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Mendorong anak-anak untuk menggunakan “adegan” dan mainan untuk simulasi kejadian nyata, seperti tiga mobil di jalan, atau misalnya, untuk menunjukkan ada dua monyet di atas pohon dan dua di atas tanah.</span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b><i><span style="color: #351c75; font-size: medium;">5. Menggunakan cerita anak-anak. </span></i></b></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Bercerita tentang sebuah kisah menarik yang didalamnya berisi konsep matematika. Jika perlu diperagakan khususnya untuk memperjelas konsep matematikanya.</span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="color: red;">6. Gunakan kreativitas alami anak. </span></b></span></div>
<div style="font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Menggali ide anak tentang matematika harus didiskusikan dengan mereka. Misal seorang anak 6 tahun ditanya begini: “Pikirkan angka terbesar yang kamu tahu, lalu tambah angka itu dengan lima. Bayangkan kamu memiliki coklat sejumlah angka itu”. “Wow, itu 5 angka lebih besar yang kamu tahu”.</span></div>
</div>
<span style="font-family: 'Georgia Serif'; font-size: x-small;"><br /><br />Read more: <a href="http://www.uniknih.com/2012/07/cara-mengajar-matematika-yang-kreatif.html#ixzz2F23WBcoe" style="color: #003399; text-decoration: initial;">http://www.uniknih.com/2012/07/cara-mengajar-matematika-yang-kreatif.html#ixzz2F23WBcoe</a></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6296850583805831481.post-14456442113774684322012-12-14T05:11:00.000-08:002012-12-14T05:11:14.364-08:00cara membuat matematika mudah dan menyenangkan<span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Sulitnya mengajari anak belajar matematika karena selama ini metode yang digunakan hanya sekadar menghafal rumus dan cenderung membosankan. </span><span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Banyak yang beranggapan, belajar matematika itu sulit, membingungkan, tidak menyenangkan, dan membuat pusing kepala. </span><span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Padahal, belajar matematika itu sangat penting bagi anak karena dibutuhkan dalam segala aspek di kehidupan sehari-hari.</span><span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"> </span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Tidak hanya pengajaran menghitung cepat dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, metode ini juga menyampaikan pengertian tentang bilangan itu sendiri, konsep dasar matematika juga geometri. Ditambah dengan buku-buku dan alat peraga, belajar matematika dengan teknik ini membuat anak makin betah. </span><br style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Yang paling penting dalam pengajaran matematika adalah dengan cara yang asyik dan menyenangkan sehingga membuat betah karena seperti sedang bermain. Dengan begitu, lama-lama anak menjadi cepat paham. Selama ini banyak yang tidak suka matematika karena sulit dan membosankan.</span><div>
<span style="background-color: white; font-family: 'helvetica neue', helvetica, arial, freesans, 'liberation sans', 'numbus sans l', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6296850583805831481.post-55796456616104146142012-12-03T20:06:00.002-08:002012-12-03T20:06:21.990-08:00Cepat Hafal Perkalian DasarCepat hafal perkalian dasar adalah salah satu kunci keberhasilan belajar matematika di tingkat sekolah dasar. Murid biasanya akan dikenalkan konsep perkalian bahwa 2 x 3 itu bermakna
3 + 3 dan bukan 2 + 2 + 2 walaupun keduanya memberikan hasil akhir yang
sama. Menghafalkan perkalian dasar memudahkan mereka untuk mengerjakan
soal-soal yang diberikan baik dalam materi bilangan maupun dalam materi
lainnya.<br />
Namun tak bisa dipungkiri banyak sekali murid yang tidak menghafal
perkalian dasar. Penyebabnya biasanya karena malas atau tidak merasa
membutuhkan. Untuk menghadapi hal seperti ini, sebagai guru, saya selalu
memberi target mereka untuk menghafalkan perkalian dasar secara
perlahan. Setiap kali mereka datang, satu persatu murid harus setor
hafalan mereka. Saya akan menanyakan satu per satu. Jika sudah hafal
perkalian 2, maka di pertemua selanjutnya mereka harus menyetor
perkalian 3. Begitu seterusnya. Lama kelamaan. masing-masing murid akan
hafal perkalian dasar.<br />
Untuk memancing suasana, bisa membuat suasana lomba hafalan
perkalian. Modelnya seperti cerdas cermat gitu. Masing-masing murid akan
diberi sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan perkalian dasar.
Selain itu adapula pertanyaan rebutan. Biasanya murid akan antusias
mengikuti dan termotivasi untuk hafal perkalian dasar. <br />
Jika peserta banyak, bisa membaginya dalam beberapa kelompok.
Setiap juara kelompok akan diadu kembali untuk mendapatkan pemenang
akhir. Tentu saja, tak lupa menyediakan hadiah-hadiah kecil
sebagai penambah semangat. Biasanya berupa permen, penganan kecil, alat
tulis, gantungan kunci maupun benda-benda lainnya. Yang penting murah
dan meriah agar para siswa antusias dalam menghitung perkalian.<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6296850583805831481.post-10507126730076693862012-12-02T05:42:00.002-08:002012-12-02T05:42:14.447-08:00Misteri Bilangan Lubang Hitam : 123<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;">Dalam astronomi dan fisika, kita
mengenal adanya suatu fenomena alam yang sangat menarik yaitu lubang
hitam (black hole). Lubang hitam adalah suatu entitas yang memiliki
medan gravitasi yang sangat kuat sehingga setiap benda yang telah jatuh
di wilayah horizon peristiwa (daerah di sekitar inti lubang hitam),
tidak akan bisa kabur lagi. Bahkan radiasi elektromagnetik seperti
cahaya pun tidak dapat melarikan diri, akibatnya lubang hitam menjadi
“tidak kelihatan”.</span></span></h4>
<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;">Ternyata, dalam matematika juga ada
fenomena unik yang mirip dengan fenomena lubang hitam yaitu bilangan
lubang hitam. Bagaimana sebenarnya bilangan lubang hitam itu? Mari kita
bermain-main sebentar dengan angka.</span></span></h4>
<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;"><span id="more-162"></span>Coba pilih
sesuka hati Anda sebuah bilangan asli (bilangan mulai dari 1 sampai tak
hingga). Sebagai contoh, katakanlah 141.985. Kemudian hitunglah jumlah
digit genap, digit ganjil, dan total digit bilangan tersebut. Dalam
kasus ini, kita dapatkan 2 (dua buah digit genap), 4 (empat buah digit
ganjil), dan 6 (enam adalah jumlah total digit). Lalu gunakan
digit-digit ini (2, 4, dan 6) untuk membentuk bilangan berikutnya, yaitu
246.</span></span></h4>
<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;">Ulangi hitung jumlah digit genap, digit
ganjil, dan total digit pada bilangan 246 ini. Kita dapatkan 3 (digit
genap), 0 (digit ganjil), dan 3 (jumlah total digit), sehingga kita
peroleh 303. Ulangi lagi hitung jumlah digit genap, ganjil, dan total
digit pada bilangan 303. (Catatan: 0 adalah bilangan genap). Kita
dapatkan 1, 2, 3 yang dapat dituliskan 123.</span></span></h4>
<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;">Jika kita mengulangi langkah di atas
terhadap bilangan 123, kita akan dapatkan 123 lagi. Dengan demikian,
bilangan 123 melalui proses ini adalah lubang hitam bagi seluruh
bilangan lainnya. Semua bilangan di alam semesta akan ditarik menjadi
bilangan 123 melalui proses ini, tak satu pun yang akan lolos.</span></span></h4>
<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;">Tapi benarkah semua bilangan akan
menjadi 123? Sekarang mari kita coba suatu bilangan yang bernilai sangat
besar, sebagai contoh katakanlah
122333444455555666666777777788888888999999999. Jumlah digit genap,
ganjil, dan total adalah 20, 25, dan 45. Jadi, bilangan berikutnya
adalah 202.545. Lakukan lagi iterasi (pengulangan), kita peroleh 4, 2,
dan 6; jadi sekarang kita peroleh 426. Iterasi sekali lagi terhadap 426
akan menghasilkan 303 dan iterasi terakhir dari 303 akan diperoleh 123.
Sampai pada titik ini, iterasi berapa kali pun terhadap 123 akan tetap
diperoleh 123 lagi. Dengan demikian, 123 adalah titik absolut sang
lubang hitam dalam dunia bilangan.</span></span></h4>
<h4>
<span style="font-weight: normal;"><span style="color: maroon;">Namun, apakah mungkin saja ada suatu
bilangan, terselip di antara rimba raya alam semesta bilangan yang
jumlahnya tak terhingga ini, yang dapat lolos dari jeratan maut sang
bilangan lubang hitam, sang 123 yang misterius ini?</span></span></h4>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6296850583805831481.post-22013364468688048512012-12-02T05:34:00.001-08:002012-12-02T05:34:31.988-08:00TENTANG MATEMATIKA<h4>
MATEMATIKA ASYIK</h4>
Dalam benak saya, apa ada kepanjangan Matematika, selama ini yang diketahui kebanyakan orang. Matematika merupakan kepanjangan dari MAkin TEkun MAkin TIdak KAbur, Karena siapa saja yang dalam kesehariannya rajin dan tekun dalam belajar
matematika baik itu mengerjakan soal-soal latihan, memahami konsep
hingga aplikasinya maka dipastikan mereka akan mampu memahami materi
secara tuntas.<br />
<br />
Beberapa penyebab fobia matematika di antaranya adalah yang mencakup
penekanan belebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan
atau berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses
belajar-mengajar matematika, dan penekanan berlebihan pada prestasi
individu. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini, peran guru sangat
penting. Karena begitu pentingnya peran guru dalam mengatasi fobia
matematika, maka pengajaran matematika pun harus dirubah. Jika
sebelumnya, pengajaran matematika terfokus pada hitungan aritmetika
saja, maka saat ini, guru-guru harus meningkatkan kemampuan siswa dalam
bernalar dengan menggunakan logika matematis.<br />
<br />
Fakta menunjukkan, tidak sedikit siswa sekolah yang masih menganggap
matematika adalah pelajaran yang bikin “stress”, membuat pikiran
bingung, menghabiskan waktu dan cenderung hanya mengotak-atik rumus yang
tidak berguna dalam kehidupan. Akibatnya, matematika dipandang sebagai
ilmu yang tidak perlu dipelajari dan dapat diabaikan. Selain itu, hal
ini juga didukung dengan proses pembelajaran di sekolah yang masih hanya
berorientasi pada pengerjaan soal-soal latihan saja. Hampir belum
pernah dijumpai proses pembelajaran matematika dikaitkan langsung dengan
kehidupan nyata.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02663898421467451921noreply@blogger.com0